Selasa, 22 Januari 2019

Rumah sederhana tipe 36

Rumah sederhana tipe 36 artinya rumah memiliki luas bangunan 36 meter persegi. Rumah tipe ini biasanya memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Jenis pondasi: umumnya batu kali
2. Dinding: batu bata plester, batako, atau beton
3. Lantai: keramik atau granit berukuran 60 x 60 cm
4. Carport/ tempat parkir kendaraan: batu alam atau cor beton
5. Rangka atap: rangka atap baja ringan
6. Genteng: genteng beton, genteng keramik, atau genteng tanah liat
7. Plafon: rangka hollow penutup gypsum board, gypsum list
8. Kusen dan pintu: UPVC, aluminium, atau kayu
9. Sanitary: kloset duduk/ jongkok, biasanya disebutkan mereknya
10. Instalasi listrik: berapa besar daya listrik di rumah itu, biasanya 900 watt
11. Instalasi air: PDAM atau sumur bor.
12. Ruangan: 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, dapur, dan kamar mandi.

Rumah sederhana siap pakai yang ditawarkan pengembang biasanya juga dilengkapi dengan informasi berapa luas tanah di mana rumah itu didirikan. Misalnya, rumah sederhana tipe 36/60 artinya rumah memiliki luas bangunan 36 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi. Data ini nantinya akan digunakan sebagai patokan untuk menghitung berapa harga jual/ beli rumah sesuai NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak). Bila diketahui NJOP bangunan adalah Rp 1,5 juta per meter persegi dan NJOP tanah adalah Rp 500 ribu per meter persegi, maka penghitungan harga jual/beli rumah sederhana tipe 36 sebagai berikut:
- Total harga tanah: Rp 500 ribu x 60 meter persegi = Rp 30 juta
- Total harga bangunan: Rp 1,5 juta x 36 meter persegi = Rp 54 juta
- Total harga tanah dan bangunan  = Rp 84 juta.

Rumah sederhana tipe 36 sesuai untuk keluarga kecil dengan satu atau dua anak, atau pasangan yang belum memiliki anak. Sesuai tren yang sedang hits, saat ini sebagian besar rumah sederhana dibangun dengan gaya minimalis. Hal ini akan menguntungkan penghuni karena rumah minimalis membantu menciptakan kesan luas. Beberapa pengembang menawarkan desain rumah berkonsep interior open space, di mana dapur, ruang makan, dan ruang tamu berada dalam satu area tanpa sekat. Di masa mendatang, sisa lahan bisa dimanfaatkan sebagai ekstensi bangunan. Namun, mereka yang tinggal di hunian town house mungkin tidak dapat melakukannya sehubungan dengan adanya peraturan dari pihak pengembang. Oleh karena itu, calon pembeli rumah sederhana wajib mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang rumah sederhana yang diminatinya daripada menyesal belakangan.


2. Rumah sederhana tipe 45
Artomoro residences:  Rumah by Axis Citra Pama
Axis Citra Pama Artomoro residences
AXIS CITRA PAMA
Sesuai dengan namanya, rumah sederhana tipe 45 artinya rumah ini memiliki luas bangunan 45 meter persegi. Pada dasarnya, spesifikasi rumah sederhana tipe 45 dan tipe 36 tidak jauh berbeda, baik dari segi bahan-bahan yang digunakan atau jumlah ruangan. Perbedaannya akan terasa pada luas ruangan di masing-masing jenis rumah. Namun, saat ini sudah ada pengembang yang menawarkan desain rumah sederhana tipe 45 dengan 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, dan dapur. Sama seperti rumah tipe 36, rumah tipe 45 yang ditawarkan pengembang biasanya juga dilengkapi dengan keterangan luas lahan. Berdasarkan besaran NJOP yang sama, maka harga jual/beli rumah sederhana tipe 45 dengan luas bangunan 45 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Total harga tanah: Rp 500 ribu x 45 meter persegi = Rp 22,5 juta
- Total harga bangunan: Rp 1,5 juta x 45 meter persegi = Rp 67,5 juta
- Total harga tanah dan bangunan = Rp 97,5 juta.

Bila rumah merupakan bagian dari hunian town house dengan peraturan ketat terkait ekstensi rumah, maka beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk menyiasati hal ini adalah:

1. Agar ruang tamu terasa luas, pemilihan furnitur perlu diperhatikan. Untuk menciptakan kesan lebih lapang, paduan yang ideal adalah sofa panjang dengan kain penutup yang menjuntai ke bawah dan meja kopi bentuk bundar atau persegi dengan kaki-kaki runcing dan ringan. Ukuran meja kopi sebaiknya tidak lebar, lebih baik lagi bila terbuat dari bahan yang tembus pandang. Jangan lupa tempatkan cermin sebagai hiasan dinding.

2. Bila area dapur cukup sempit, menempatkan meja makan mungkin akan menyita banyak tempat. Pertimbangkan untuk menggunakan meja lipat yang dipasang menempel di dinding. Meja bisa dibentangkan saat dibutuhkan dan diturunkan ketika aktivitas makan sudah selesai.

3. Membuat loft juga bisa jadi alternatif memperluas rumah tanpa mengubah bentuk bangunan asli. Cara ini juga tidak makan banyak biaya dan praktis, karena bahan yang digunakan adalah kayu. Loft bisa dibuat di bagian sudut dinding, bisa dimanfaatkan sebagai ruang duduk, ruang belajar, atau tempat penyimpanan tambahan. Disarankan agar menggunakan bantuan profesional untuk proyek renovasi kecil ini.

4. Lemari gantung sangat ideal sebagai tempat penyimpanan yang hemat tempat. Lemari gantung dengan pintu kaca lebih disarankan daripada lemari dengan pintu kayu solid, karena ini akan membantu menciptakan kesan luas dan terbuka di dapur.

5. Bila ingin menempatkan meja di samping tempat tidur (nakas), lebih baik pilih yang permukaannya berbentuk bulat atau setengah lingkaran. Meja dengan permukaan melingkar akan menciptakan kesan dinamis dan lapang daripada meja dengan sudut runcing. Sebaiknya tempatkan satu nakas saja, karena sepasang nakas akan menyita ruang di kamar tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar